Label

Sabtu, 22 Desember 2012

Nama, Slip Rate dan Tipe Patahan Gempabumi di Indonesia

No Nama Patahan Slip Rate  Tipe Patahan
1 Aceh 2 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
2 Seulimeum 2.5 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
3 Tripa 6 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
4 Renun 27 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
5 Toru 24 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
6 Angkola 19 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
7 Barumun 4 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
8 Sumpur 23 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
9 Sianok 23 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
10 Sumani 23 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
11 Suliti 23 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
12 Siulak 23 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
13 Dikit 11 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
14 Ketaun 11 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
15 Musi 11 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
16 Manna 11 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
17 Kumering 11 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
18 Semangko 5 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
19 Sunda 5 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
20 Cimandiri 4 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
21 Opak(Jogja) 2.4 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
22 Lembang 1.5 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
23 Pati 0.5 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
24 Lasem 0.5 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
25 Flores back-arc 28 mm/tahun Reverse-slip (Patahan Naik)
26 Timor back-arc 30 mm/tahun Reverse-slip (Patahan Naik)
27 Wetar back-arc 30 mm/tahun Reverse-slip (Patahan Naik)
28 Sumba normal 10 mm/tahun Normal-slip (Patahan Turun)
29 South Seram thrust 11 mm/tahun Normal-slip (Patahan Turun)
30 Palu-Koro 30/35/44 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
31 Poso 2 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
32 Matano 37/44 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
33 Lawanopo 25 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
34 Walanae 2 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
35 Gorontalo 11 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
36 Batui thrust 2 mm/tahun Reverse-slip (Patahan Naik)
37 Tolo thrust 9/19 mm/tahun Reverse-slip (Patahan Naik)
38 Makassar thrust 4/13 mm/tahun Reverse-slip (Patahan Naik)
39 Sulu thrust 10 mm/tahun Reverse-slip (Patahan Naik)
40 West Molucca sea 13 mm/tahun Normal-slip (Patahan Turun)
41 East Molucca sea 29 mm/tahun Normal-slip (Patahan Turun)
42 Yapen 46 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
43 Tarera Aidun 20 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
44 Sula 8.5 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
45 West Sorong 8.5 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
46 East Sorong 17 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
47 Ransiki 8.5 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
48 West Mamberambo 22 mm/tahun Reverse-slip (Patahan Naik)
49 East Mamberambo 22 mm/tahun Reverse-slip (Patahan Naik)
50 Manokwari 10 mm/tahun Reverse-slip (Patahan Naik)
51 Waipago 2 mm/tahun Strike-slip (Patahan Mendatar)
52 Highland thrust belt 10 mm/tahun Reverse-slip (Patahan Naik)
53 North Papua thrust 12 mm/tahun Normal-slip (Patahan Turun)


referensi : Masyhur Irsyam, Wayan Sengara, Fahmi Aldiamar, Sri Widiyantoro, Wahyu Triyoso, Danny Hilman, Engkon Kertapati, Irwan Meilano, Suhardjono, M. Asrurifak, M.Ridwan, "Ringkasan Hasil Studi Tim Revisi Peta Gempa Indonesia 2010". BANDUNG, 1 JULI 2010

Rabu, 14 November 2012

Jayapura Solar Eclipse 14 November 2012

Penampakan eclipse jam 5:38 WIT

Zoom Penampakan eclipse jam 5:38 WIT

Penampakan eclipse jam 5:40 WIT

Zoom Penampakan eclipse jam 5:40 WIT

Penampakan eclipse jam 6:00 WIT

Gambar waktu jam 5:15 WIT, kondisinya berawan :'(

Gambar waktu jam 5:15 WIT, kondisinya berawan :'(

Minggu, 11 November 2012

Gempabumi dan Tsunami Biak, Papua tanggal 17 Februari 1996

Pada sore hari tanggal 17 Februari 1996 pada pukul 14:59:30 WIT atau 05:59:30 UTC Pulau Biak dan sekitarnya di guncang getaran gempabumi sangat keras. Gempabumi tersebut dirasakan di beberapa tempat yaitu Biak-Kab. Biak Numfor dengan Intensitas VI-VII MMI, Serui-Kab. Kepulauan Yapen dengan intensitas VI-VII MMI dan Manokwari-Kab.manokwari dengan intensitas III-IV MMI. Gempabumi tersebut di ketahui mempunyai kekuatan gempabumi 8.1 (Ms) atau 8.2 (Mw) dengan lokasi pusat gempabumi di 0.89°LS-136.95°BT atau 101 km Timur Laut Biak-Papua, dengan kedalaman gempabumi yaitu 33 km. Gempabumi tersebut ternyata diikuti dengan adanya gelombang tsunami yang menerjang sekitar Biak Utara hanya dengan waktu sekitar 10-15 menit. Berdasarkan Laporan berita (Jakarta Post, 1996) menyebutkan, ketinggian tsunami adalah 4 meter di Manokwari, 7 meter di Sarmi, 6-7 meter di Korim (Biak Utara), 3-5 meter di Biak dan 7 meter di Pulau Yapen (*referensi 1). Akibat gempabumi dan tsunami tersebut, 108 orang telah meninggal dunia, 423 orang mengalami luka-luka, 58 orang korban hilang dan 4.053 rumah hancur/rusak di sekitar pusat gempabumi.




Berdasarkan lokasi pusat gempabumi, gempabumi ini disebabkan oleh aktivitas Subduksi Utara Papua (New Guinea Trench) yang berada di perairan sebelah utara Papua. Subduksi Utara Papua ini merupakan pertemuan 2 lempeng yaitu Lempeng Indo-Australia yang berada diselatan dengan Lempeng Caroline-Pasifik yang ada disebelah Utara. Pola patahan dari gempabumi ini adalah Patahan Naik dengan data focal mechanism-nya (N1: strike 103, dip 11, rake 69 ; N2: strike 305, dip 80, rake 94). Secara Historis, daerah Papua pernah terjadi gempabumi yang diikuti gelombang tsunami pada tahun 1864 dengan Run Up maksimum 12 meter, tahun 1914 dengan Run Up maksimum 0.1 meter, tahun 1957 dengan Run Up maksimum 1.8 meter dan tahun 1979 dengan Run Up maksimum 2 meter (* referensi 4).


Biasanya getaran di permukaan bumi yang diakibatkan oleh suatu gempa didominasi oleh getaran dalam arah horizontal. Wawancara dengan penduduk di 30-an lokasi yang tersebar di seluruh Biak menunjukkan bahwa gempa Biak menimbulkan 2 rangkaian getaran berbeda dalam total waktu selama satu menit. Rangkaian getaran pertama yang tidak terlalu kuat dirasakan dalam arah horizontal. Selang sekitar 20 - 30 detik berikutnya dirasakan getaran yang jauh lebih kuat dengan arah getaran vertikal. Rangkaian getaran yang kedua inilah yang menyebabkan terjadinya banyak kerusakan pada bangunan-bangunan. Karakteristik getaran-getaran semacam ini mirip dengan gempa di Kobe 1995 yang didominasi oleh getaran dalam arah vertikal.Penduduk melaporkan bahwa sesaat setelah gempa terjadi penurunan muka air laut secara drastis. Fenomena turunnya permukaan air laut sesaat sebelum terjadinya tsunami semacam ini sama dengan yang terjadi di Flores 1992 tetapi tidak ditemui di Banyuwangi 1994. Setelah permukaan air laut surut datanglah gelombang besar tiga kali dengan bentuk tegak seperti dinding dengan suara bergemuruh seperti deru pesawat. Warna gelombang adalah putih kecokelatan yang menandakan terjadinya erosi di dasar laut. Ketiga gelombang tersebut terjadi dalam waktu sekitar 4-6 menit dengan selang waktu tiap gelombang sekitar 2 menit. Gelombang terbesar yang menghancurkan rumah-rumah di pinggir pantai adalah gelombang yang ketiga.(*referensi 5)

Yang menarik dari hasil survey Tim Survey Tsunami Internasional adalah, tinggi Run Up tsunami tertinggi terjadi bukan ada di Biak Utara atau Biak Timur yang notabene terletak berhadapan langsung dengan pusat gempabumi. Tetapi terletak berlainan sisi dari pulau  dari pusat gempabumi, yaitu di Biak Barat, tepatnya di Mardri dengan koordinat survey 0.9375°LS, 135.7858°BT dengan tinggi Run Up 7.68 meter. Berdasarkan asumsi para peneliti, tinggi Run Up di Biak Barat lebih tinggi dibandingkan dengan di Biak Timur, kemungkinan di Biak Barat telah terjadi Tsunami Lonsoran akibat longsor batu karang di bawah laut. Asumsi ini didukung dengan ditemukannya tiga atau empat tanah longsor di bukit-bukit disekitarnya, dimana kemiringan dari bukit adalah hampir sama dengan kemiringan dengan batu karang yang ada di lepas pantai (*referensi 1). Dibawah ini juga saya melampirkan hasil data survey ketinggian yang tercatat di beberapa Negara (*referensi 2) dan tinggi tsunami yang di ukur di Pulau Biak dan sekitarnya (*referensi 4)



Ishigaki, Ryuku, Japan = 0.16 m
Makurasaki, Kagoshima, Japan = 0.50 m
Shionomisaki, Wakayama, Japan = 0.96 m
Chichi Island, Japan = 1.03 m
Tateyama, Chiba, Japan = 0.90 m
Hachinohe, Aomori, Japan = 0.19 m
Shemya, Alaska, USA = 0.35 m
Adak, Alaska, USA = 0.10 m
Port Orford, Oregon, USA = 0.04 m
Crescent City, California, USA = 0.18 m
Santa Monica, California, USA = 0.05 m


Lokasi
Area
Lintang
Bujur
Tinggi Run Up (meter)
INSUMARIRES
KEPULAUAN AUKI
-1.2439
136.3039
1.24
INSUMARIRES
KEPULAUAN AUKI
-1.2439
136.3039
0.61
ANGGADUBER
BIAK TIMUR
-1.1333
136.3269
1.80
BOSNIK
BIAK TIMUR
-1.1717
136.2239
1.79
BOSNIK
BIAK TIMUR
-1.1717
136.2239
1.58
BOSNIK
BIAK TIMUR
-1.1719
136.2264
1.69
SABA
BIAK TIMUR
-1.1519
136.2794
2.04
SAURI
BIAK TIMUR
-1.0553
136.2964
3.16
WARARI
BIAK TIMUR
-1.1042
136.3553
2.50
WARARI
BIAK TIMUR
-1.1117
136.3531
2.22
WARARI
BIAK TIMUR
-1.1089
136.3533
2.23
KORIM
BIAK UTARA
-0.8989
136.0408
4.20
KORIM
BIAK UTARA
-0.9022
136.0383
2.45
KORIM
BIAK UTARA
-0.9003
136.0408
4.30
KORIM
BIAK UTARA
-0.8981
136.0392
5.27
KORIM
BIAK UTARA
-0.8981
136.0392
5.35
KORIM
BIAK UTARA
-0.8964
136.0378
4.55
KORIM
BIAK UTARA
-0.8989
136.0408
3.88
KORIM
BIAK UTARA
-0.9017
136.0378
3.75
KORIM
BIAK UTARA
-0.9006
136.0375
3.70
KORIM
BIAK UTARA
-0.9003
136.0369
2.85
KORIM
BIAK UTARA
-0.8939
136.0439
3.20
KORIM
BIAK UTARA
-0.9003
136.0364
2.50
KORIM
BIAK UTARA
-0.8975
136.0353
2.37
KORIM
BIAK UTARA
-0.9003
136.0369
2.24
MANSOBEN
BIAK UTARA
-0.7383
135.7642
3.08
SANSUNDI
BIAK UTARA
-0.69
135.8264
1.51
WARI
BIAK UTARA
-0.8592
136.0331
1.33
WARI
BIAK UTARA
-0.8592
136.0331
1.66
WARI
BIAK UTARA
-0.8614
136.0367
4.32
WARI
BIAK UTARA
-0.8592
136.0331
1.61
WARI
BIAK UTARA
-0.8614
136.0342
2.64
WARI
BIAK UTARA
-0.8592
136.0331
3.81
WARSA
BIAK UTARA
-0.7922
135.9233
4.37
WARSA
BIAK UTARA
-0.7925
135.9256
4.30
WARSA
BIAK UTARA
-0.7903
135.9239
3.46
WARSA
BIAK UTARA
-0.7894
135.9228
3.25
WARSA
BIAK UTARA
-0.7894
135.9228
2.77
WARSA
BIAK UTARA
-0.7894
135.9228
2.90
WAYESI
BIAK UTARA
-0.7392
135.7528
2.98
WAYESI
BIAK UTARA
-0.7392
135.7528
2.00
KPUDORI
SUPRIORI UTARA
-0.6731
135.6294
1.21
RASAIDORI
SUPRIORI UTARA
-0.6781
135.6156
0.94
SUAMBESI
BIAK UTARA
-0.7728
135.9142
3.35
WARI
BIAK UTARA
-0.8614
136.0342
2.47




KAWAWI
PULAU OWI
-1.2331
136.2069
1.83
MARWAEMUM
PULAU OWI
-1.2306
136.2186
1.80
MARWAEMUM
PULAU OWI
-1.2306
136.2186
2.42
MORMSAO
PULAU OWI
-1.2353
136.1992
1.76
TANJUNG WASORI
PULAU OWI
-1.2319
136.2283
2.21





ADOKI
BIAK SELATAN
-1.1442
135.9933
1.27
AIRPORT
BIAK SELATAN
-1.1933
136.1061
1.61
BIAK PORT
BIAK SELATAN
-1.185
136.0758
2.45
BIAK PORT
BIAK SELATAN
-1.1842
136.0817
1.89
BIAK PORT
BIAK SELATAN
-1.1858
136.0842
1.72
BIAK PORT
BIAK SELATAN
-1.1867
136.0867
1.75
BIAK PORT
BIAK SELATAN
-1.1867
136.0867
1.89
BIAK PORT
BIAK SELATAN
-1.1864
136.0769
2.18
BIAK PORT
BIAK SELATAN
-1.1858
136.0767
1.53
BIAK PORT
BIAK SELATAN
-1.1867
136.0783
1.78
INPENDI
BIAK SELATAN
-1.1453
135.9939
2.00
SAMBER
BIAK SELATAN
-1.1697
135.9067
1.42
SORIDO
BIAK SELATAN
-1.1583
136.0483
2.13
URFU
BIAK SELATAN
-1.1439
135.9369
1.28
URFU
BIAK SELATAN
-1.1425
135.9411
0.91
URFU
BIAK SELATAN
-1.1411
135.9411
0.72
YENDIDORI
BIAK SELATAN
-1.1464
136.0172
2.02
YENDIDORI
BIAK SELATAN
-1.145
136.0186
2.06
YENDIDORI
BIAK SELATAN
-1.1467
136.0175
1.99
KORIDO
SUPRIORI SELATAN
-0.8369
135.5881
1.00
MARSAM
SUPRIORI SELATAN
-0.7978
135.7061
0.60
MARSAM
SUPRIORI SELATAN
-0.7989
135.7053
0.91
MARSAM
SUPRIORI SELATAN
-0.7986
135.7008
1.56
RAYORI
SUPRIORI SELATAN
-0.8211
135.4956
0.61
ARNINI
BIAK BARAT
-1.0908
135.8122
1.58
FARUSI
BIAK BARAT
-0.9656
135.7867
7.31
FARUSI
BIAK BARAT
-0.9669
135.7889
6.17
MAMORIBO
BIAK BARAT
-0.9875
135.795
3.62
MAMORIBO
BIAK BARAT
-0.9875
135.795
4.17
MAMORIBO
BIAK BARAT
-0.9875
135.795
3.37
MARDRI
BIAK BARAT
-0.9375
135.7858
7.68
MARODORI
BIAK BARAT
-0.9383
135.7839
3.78
WARDO
BIAK BARAT
-1.0356
135.8244
2.00


  
REFERENSI :
     (1)  F. Imamura, D. Subandono, G. Watson, A. Moore, T. Takahashi, H. Matsutomi and R. hidayat, “Irian Jaya Earthquake and Tsunami Cause Serious damage”, EOS, Volume 78, No. 19, May 13, 1997
(2) International Tsunami Information Center, “Tsunami Newsletter-July 1996 Volume XXVIII No.2”
(3) H. Matsutomi, N. Shuto, F. Imamura, T. Takahashi, “Field Surveyof the 1996 Irian Jaya Earthquake Tsunami in Biak Island” Natural Hazard 24:199-212, 2001.
(4) Integrated Tsunami Database for the World Ocean, Version 6.52 of December 31, 2007. CD-ROM, Tsunami Laboratory, ICMMG SD RAS, Novosibirsk, Russia.
(5) Nanang T Puspito, "Pelajaran Dari Bencana di Biak"

DOKUMENTASI GAMBAR :
(dirangkum dari berbagai sumber)