keterangan : garis kuning putus-putus adalah garis patahan lembang (tapi itu menurut versi saya)
|
Foto di ambil di daerah Cihargem, dengan view dibelakangnya celah Maribaya |
|
Foto diambil didaerah Lembah Cimahi dekat Natural Hill, Parompong |
|
Celah sungai yang berada di Lembah Cimahi dekat Natural Hill, Parompong |
|
Berbeloknya Sungai diakibatkan aktivitas patahan lembang |
|
Foto diambil di daerah Cibodas, dengan view celah Maribaya tempat mengalirnya sungai Cikapundung |
|
|
Foto diambil di daerah Cibodas, dengan view celah Maribaya tempat mengalirnya sungai Cikapundung |
|
|
Foto di ambil di daerah Cibodas, dengan view Segmen Patahan Lembang bagian Timur |
|
Foto di ambil di daerah Cibodas, dengan view Segmen Patahan Lembang bagian Timur |
|
Foto di ambil di daerah Gunung Batu, Langen Sari, Lembang |
|
Foto di ambil dari Puncak Gunung Batu, Langen Sari, Lembang |
|
di puncak Gunung Batu ada peralatan instrumen seismograph untuk mengamati aktivitas gempa oleh Badan Geologi |
|
Foto di ambil dari turunan dekat pintu masuk Curug Omas, Maribaya |
|
Patahan Lembang di daerah Cibodas diambil dari Gunung Putri, Lembang |
|
Patahan Lembang "Gunung Batu" di daerah Langen Sari diambil dari Gunung Putri, Lembang |
|
Patahan Lembang segmen bagian barat diambil dari Gunung Putri, Lembang |
|
Patahan Lembang segmen bagian barat diambil dari Gunung Putri, Lembang |
|
Patahan Lembang di daerah dekat Bosscha diambil dari Gunung Putri, Lembang |
Gambar Video Patahan Lembang yang di ambil dari daerah Gunung Putri, Lembang
Sesi Foto Narsis
Patahan Lembang memanjang ± 22 km, yang berawal dari kaki gunung Manglayang di Bandung bagian
timur (Palasari) dan menghilang sebelum kawasan perbukitan kapur Padalarang di
Bandung Barat. Patahan itu tepat diantara Gunung Tangkuban Perahu dan daratan
Bandung sehingga membentuk dua blok, utara dan selatan. Gerakan Patahan Lembang
mengakibatkan permukaan tanah di utara meninggi. Akibatnya, aliran air dari
tangkapan air disisi selatan terbendung di kaki dinding patahan. Material yang
terbawa air dan angin mengisi genangan air dan mengendap. Kolam itu lalu
ditumbuhi tanaman sebagian yang mati mengendap didasar kolam membentuk lapisan
gambut. Sebagian lain membentuk lapisan gambut yang mengambang di kolam. Dari
penggalian endapan kolam (sagpond) di Cihideung, ditemukan jejak rekam gempa
berkekuatan Magnitude 6.8 dari patahan Lembang sekitar 2.000 tahun lalu yang
sekaligus menjadi bukti pergerakan patahan itu mampu menghasilkan gempabumi. Patahan
Lembang bukan merupakan satu segmen, melainkan dua segmen patahan, yakni bagian
timur dan barat. Gaya tekan dari arah berbeda akibat tidak lurusnya garis
patahan membentuk bumbungan, yakni Gunung Batu sebagai pertemuan kedua segmen
tersebut. (referensi 1)
Referensi :
1. “Trampolin Raksasa di tepian Lembang” oleh
Indira Permanasari dan Ahmad Arif (Kompas tanggal 15 Maret 2013)
mantap
BalasHapusBaru tau daerah tersebut di sebut patahan lembang
BalasHapusYa Allah...Lindungi kami khususnya daerah bandung umumnya sedunia dr bencana hal serupa.Amin.
BalasHapusKira- kira sampe daerah mana yg terkena imbas bila hal itu trjadi.lalu langkah dan upaya apa yg bisa kami lakukan jika saja bisa menahan hal itu agar tak trjadi ?
patahan lembang itu menyambung ya dengan patahan baribis di majalengka?
BalasHapusLuar biasa,Terima kasih atas paparan dan penelitiannya sangat langka dan menarik. Semoga warga Bandung Barat Terhindar dari marabahaya bencana gempa Ya Allah hanya kepadamulah kami memohon pertolongan
BalasHapusPunya PETA lengkap dan detail daerahnya? Jika ada, tolong dishare ya.
BalasHapusTerima kasih