Pengennya sih bisa berleha-leha di rumah seharian, soalnya ud lama juga gak pulang kerumah. Bisa ngeliat wajah bokap sama nyokap rasanya comfort banget. Bisa maen sama keponakan yang super bandel yang bandelnya kagak ketulungan juga bikin gw cekikikan mlulu. Tapi apa mw dikata, titipan barang punya temen menumpuk…puk…puk setinggi pohon toge. Begini nihh nasib klo pulang kampung gratisan alias dibiayain Negara, titipan selalu gak terkendali.
Akhirnya diriku get out juga dari rumah buat beliin titipan barang temen gw. Tw gak barang apa yang dititipin gw buat dibeli???...gw disuruh beli kacamata renang yang ukurannya minus 1,5. Halah…halahhh…kurang elit banget sihhh… . Kagak tw kenapa, ini barang susah banget dicarinya. Rekomendasi temen gw, gw disuruh carinya di Gramedia. Kemarennya ud gw cari juga di Gramedia Fatmawati sekalian beliin titipan tripod buat temen gw disono, tapi kagak dapet. Akhirnya diriku pergi ke Gramedia yang ada di Depok, skalian nge-upgrade laptop gw dari 2 giga ke 4 giga supaya makin berasa nendangnya klo dipake. Tapi walhasil, sesampainya di Gramedia Depok….entuh barang gak juga gw dapetin…hiks. Kasian banget sihhh gw….
Dengan mengelap peluh yang ud banjir, akhirnya gw nelpon temen gw yang nitip entuh kacamata renang. Gw bilang kedia klo gw nyerah buat nyari entuh barang, secara ini adalah hari terakhir gw didepok. Soalnya entar malem gw harus cabut lagi ke Jayapura, second my hometown. Gak tw dapet wangsit darimana, tiba2 gw mikir buat beli buku di sini. Secara gw ud capek2 ud naek motor sejauh ini, panas2an pula…masak kagak ada hasilnya sihhh. Lagian juga, klo gw beli buku, kan lumayan buat baca2 supaya gak boring pas diatas angkot terbang nanti malem.
Masuklah diriku ke bagian buku, muter2lah gw. Cari…terus nyari…ehh gw-nya malah jadi pusing sendiri. Gimana gak pusing, bukunya bagus2 smua. Sedangkan duit didompet gw cekak banget. Nasibbb.. nasibbb… Setelah mikir rada lama, akhirnya kujatuhkan pilihan gw sama 2 buku. Buku yang pertama berjudul “Cara Cerdas Nabi mengoreksi Kesalahan Orang Lain” tulisan dari Syekh Muhammad Saleh al-Munajjid. Terus buku kedua tuhh buku import yang isi tulisannya pake bahasa inggris. Maksudnya beli buku import tuhh supaya gw terbiasa baca bahasa inggris sekalian mengartikannya.
Pas malemnya pas gw terbang pulang ke Jayapura, buku yang pertama gw baca deh. Tapi dasar emang mata yang gak bisa compremise sama gw, akhirnya tertidur pula gw dipesawat. Tapi ada sebagian kok yang ud kebaca, kira-kira 1/6 yang ud kebaca. Dikit sih emang…tapi lumayan lahh daripada gak kebaca. Sampe gw nulis ini blog, baca bukunya belom gw lanjutin lagi…parah kann???. Dari 1/6 tulisan buku yang ud gw baca…disitu ada tulisan tentang hadits Nabi yang menggugah diri gw. Maka dari itu, hadist tsb gw copy paste supaya bisa bagi2 ilmu sama yang baca blog gw. Mudah2an bisa bermanfaat.. dan silahkan mengartikan sendiri hikmah yang terkandung dalam hadits ini :
Syafi al-Asfahi memasuki Madinah dan menyaksikan orang-orang mengerumuni seseorang. Syafi bertanya kepada mereka, “Siapakah orang itu?” Mereka menjawab, “Abu Hurairah”.
Kemudian Syafi melanjutkan : Aku mendekatinya dan duduk di depannya. Abu Hurairah tengah berbicara kepada semua orang. Usai berbicara dan orang-orang telah bubar, aku bangkit mendekatinya dan bertanya, “demi Allah, aku memohon kepadamu untuk menuturkan sebuah hadis yang engkau langsung dari Rasulullah dan jelaskanlah kepadaku.”
Abu Hurairah menjawab, “Baiklah, akan kukatakan kepadamu sebuah hadis yang kudengar langsung dari Rasulullah dan menjelaskannya secara terperinci.”
Kemudian Abu Hurairah menarik napas, dan untuk jangka waktu yang cukup lama ia tetap diam hingga akhirnya berkata, “Akan kuceritakan kepadamu sebuah hadis yang dikatakan oleh Rasulullah kepadaku dirumah ini, ketika tak ada orang lain disana kecuali aku dan Rasulullah.”
Kemudian Abu Hurairah kembali menarik napas, menghembuskannya, lalu menyeka wajahnya, dan berkata, “Aku akan menceritakan kepadamu sebuah hadis yang dikatakan oleh Rasulullahkepadaku dirumah ini ketika tak ada seorang pun disana kecuali kami berdua.”
Sekali lagi ia menghela napas, menghembuskannya, menyeka wajahnya, dan kemudian berkata, “Aku akan menceritakan kepadamu sebuah hadis yang dikatakan Rasulullah kepadaku dirumah ini ketika tak ada seorang pun disana kecuali kami berdua.”
Setelah itu Abu Hurairah menghela napas lebih panjang. Kepalanya tertunduk ke bawah, dan terus semakin menunduk sehingga kupergunakan bahuku untuk menopang kepalanya. Lalu Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda kepadaku :
‘Ketika hari kiamat datang, Allah akan turun untuk mengadili seluruh umat manusia, semua orang bersujud pasrah memohon ampunan-Nya. Barisan pertama yang diadili adalah seorang hafizh Al-Quran, Seorang yang terbunuh di jalan Allah, dan seorang kaya yang hidup berlimpah dengan kekayaan. Pertama kali Allah menanyai orang yang hafal Al-Quran, “Bukankah aku telah mengajarimu apa yang telah Aku turunkan kepada Rasul-Ku?”
Orang itu menjawab, “Tentu saja, wahai Tuhanku.”
Allah bertanya, “Apakah yang telah engkau lakukan dengan ilmumu itu?’
Ia menjawab, “Aku beribadah pada waktu malam dan mengamalkannya sepanjang hari.”
Allah berkata, “Kau berdusta.”
Para malaikat berseru, “Kau berdusta.”
Allah berkata, “Kau hanya ingin disebut sebagai pembaca dan penghafal Al-Quran.”
Kemudian orang yang kaya raya dihadapkan.
Allah bertanya kepadanya, “Bukankah aku telah memberi rezeki yang sangat berlimpah sehingga kau tidak lagi kekurangan?”
Ia menjawab, “Tentu saja, wahai Tuhanku.”
Allah bertanya, “Apakah yang telah engkau lakukan dengan anugerah yang telah Kuberikan kepadamu itu?”
Ia menjawab, “Aku menafkahkannya untuk keluargaku dan menyedekahkannya.”
Allah berkata, “Kau berdusta.”
Para malaikat berseru, “Kau berdusta.”
Allah berkata, “Kau hanya ingin disebut oleh orang-orang bahwa kau seorang dermawan.”
Kemudian orang terbunuh di jalan Allah dihadapkan. Allah bertanya kepadanya, “Karena sebab apakah kau terbunuh?’
Ia menjawab, “Aku diperintahkan untuk berjihad di jalan-Mu, dan kemudian aku berperang sampai aku terbunuh.”
Allah berkata, “Kau berdusta.”
Para malaikat berseru, “Kau berdusta.”
Allah berkata, “Kau hanya ingin disebut oleh orang-orang bahwa kau pemberani.”
Setelah itu Rasulullah saw. menekan lututku dan berkata, “Hai Abu Hurairah, ketiga orang itu adalah kelompok pertama yang disiksa di dalam neraka pada Hari Kebangkitan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar