Label

Jumat, 09 Juli 2010

sebab robohnya bangunan akibat gempabumi yapen waropen

Sebenernya gw kurang paham juga klo ngomongin masalah teknik sipil kayak yang bakal gw bahas kali ini.
Makanya silahkan agan-agan yang mungkin lebih tahu dari gw, masalah ilmu teknik-nya bisa comment sepuas-puasnya. Silahkan juga kasih kripik pedes-nya juga klo mw...gw jamin gak ada yang ngelarang.
oke dehh kita mulai masuk ke bahannya.

PENDAHULUAN
Kejadian bencana tidaklah bisa di duga-duga maupun diprediksi kapan datangnya. Kita sebagai warga negara indonesia yang notabene tinggal di daerah rawan bencana, terutama rawan bencana gempabumi, haruslah berusaha seoptimal mungkin untuk mengurangi dampak yang akan di akibatkan oleh bencana gempabumi tadi. Sekali lagi bencana tidak bisa kita hindari akan datangnya, tapi yang bisa kita lakukan adalah melatih kesiap siagaan kita untuk mengantisipasi akan datangnya bencana gempabumi. Dengan siap siaganya kita terhadap bencana gempabumi ini, maka diharapkan jumlah korban yang diakibatkan bencana gempabumi ini akan terminimalisir seoptimal mungkin.
Gempabumi Yapen Waropen yang terjadi pada tanggal 16 Juni 2010 pukul 12:16 WIT, telah banyak menyebabkan kerusakan fisik bangunan yang jumlahnya hingga ribuan, baik rusak ringan, rusak sedang, rusak berat dan juga rusak total. Kalau di tulisan saya sebelumnya tentang gempabumi ini, maka kerusakan bangunan juga ada yang rata dengan tanah, juga ada yang rata dengan air. Maksudnya yaitu, kalau rata dengan tanah itu untuk rumah-rumah yang didirikan di daratan dan kerusakannya hingga rusak total, sehingga atap bangunan jatuh kebawah hingga ketanah. Sedangkan Rata air yaitu untuk banguan berlabuh yang didirikan di sepanjang pantai dan kerusakannya hingga atap rumah menyentuh air.

PENYEBAB
ada 2 hal yang ingin saya sampaikan dlm hal yang menjadi penyebab banyaknya rumah yang roboh dan mengalami kerusakan berat akibat gempabumi yapen waropen ini. Diantaranya adalah penyebab karena pola penjalaran gelombangnya dan juga penyebab karena konstruksi bangunannya. OK dehhh, gw bahas satu persatu aj yahh..

Penyebab karena Pola penjalaran Gelombang
Seperti yang ud gw bahas ditulisan gw sebelumnya tentang gempabumi ini, tipe patahan gempabumi ini adalah dominan strike slip(mendatar) dan sedikit oblique. Jadi kalau kita hubungkan dengan penjalaran gelombang dari patahan tipe ini adalah mayoritas gelombang gempabumi horisontal. Dalam ilmu seismologi, gerakan gelombang gempabumi adalah random atau acak. Tetapi, didalam pengukuran displacement, velocity ataupun acceleration, kita bisa melihat amplitudo gelombang gempabumi yang mana paling dominannya. Menurut literatur yang pernah saya baca, gempabumi tipe strike slip ini bisa membahayakan bangunan-bangunan yang ada. karena dengan dominan gelombang horisontalnya, bangunan bisa terdorong oleh energi yang arahnya mendatar ini. Bagaimana dengan gelombang yang arahnya verikal??..memang juga cukup membahayakan, tapi tidak sebahaya gelombang yang arahnya horisontal. Dalam gerak gelombang yang arahnya vertikal, apabila penjalarannya melewati bangunan, maka gerak gelombang vertikal ini akan sedikit teredam oleh adanya gaya gravitasi. Karena yang kita tahu, memang rumah-rumah kita tanpa sengaja di disain untuk tahan terhadap gaya yang arahnya vertikal.
Jadi, Dengan tipe patahan gempabumi yang strike slip (mendatar), dimana penjalaran gelombangnya adalah dominan gelombang dengan arah horisontal, maka akan banyak bangunan yang akan runtuh apabila dilewati oleh gelombang dengan tipe seperti ini.

Penyebab karena Konstruksi Bangunan
Selama pengamatan survey di lokasi bencana, banyak sekali bangunan yang saya lihat dengan mata telanjang, banyaknya bangunan yang runtuh akibat gempabumi yapen waropen di daerah Angkaisera. Banyak sekali kesalahan dalam pendirian bangunan tersebut, mulai dari bagian bawah/dasar, bagian tembok hingga bagian atap rumah. Kalau kita perhatikan dari segi kelayakan bangunan tahan gempa, menurut saya, bangunan-bangunan didaerah ini belumlah masuk dalam kriteria rumah tahan gempa.
oke baiklah...mari kita bahas satu persatu, apa-apa saja yang menjadi sebab runtuhnya bangunan dengan konstruksi sebagai alasannya.

1. Rumah tidak mempunyai pondasi yang cukup dalam
Kedalaman pondasi menurut saya sangatlah penting dalam menahan goyangan gelombang akibat gempabumi. Jika kedalaman pondasi itu dangkal, maka pergeseran bangunan rumah sangat mudah terjadi apabila ada gempabumi. Semakin dalam pondasi, maka semakin bagus. Tetapi, kita juga harus memperhatikan kehematan biaya dalam pembangunan pondasi ini. Menurut saya, kita haruslah bisa memperkirakan tingkat ke efektifitasan pembangunan pondasi bangunan ini.



2. Tulangan rangka yang diletakkan di setiap sudut rumah adalah balok kayu
Seharusnya, jika bangunan rumah sudah banyak yang berdindingkan tembok, tulangannya janganlah dari kayu. Hal ini dikarenakan tingkat kerekatan antara 2 jenis bahan ini yaitu kayu dan adukan bahan bangunan sangatlah tidak maksimal. Seharusnya tulangan yang dijadikan untuk bangunan tembokan adalah tulangan besi yang di cor dengan bahan bangunan. Jadi tingkat kerekatan antar 2 bahan yang sama akan lebih maksimum daya rekatnya.


3. Tulangan rangka kebanyakan dipasang tanpa adanya ikatan dengan pondasi dan tidak saling mengikat dengan tulangan yang lain.
Yang paling fatal dari sebab robohnya konstruksi bangunan di sini adalah banyaknya tulangan tidak mengikat ke dalam pondasi. Tulangan di pasang hanya dengan mengandalkan lantai sebagai penunjang bebannya. Jadi tulangan yang tanpa ikatan inilah yang menyebabkan banyaknya rumah rata dengan tanah. Karena pada saat geombang bumi memberikan dorongan kepada bangunan, maka tulangan kayu ini tidak mempunyai ikatan dengan pondasinya, sehingga banyak tulangan yang tergelincir dari tempatnya semula. Selain ikatan dengan pondasi, ikatan antar tulangan juga diperlukan. Hal ini dikarenakan semakin banyak ikatan, tingkat penggeseran tulang ini akan teredam. Biasanya ikatan antar tulangan pada rumah pada tulang yang terbuat dari rangka besi yang dicor, terletak tepat diatas pondasi yang berbentuk slope. Tetapi karena tulangan yang terbuat dari kayu, banyak yang tidak membuat ikatan antar tulang ini.






4. Angkur yang dijadikan pengikat antara tulangan dengan tembok, ukurannya terlalu pendek.
Seharusnya, angkur yang dijadikan penahan tegaknya tembok dengan tulangan haruslah panjang. Semakin panjang angkur yang digunakan, maka makin kuat daya cengkram angkur dengan tembok. Banyak yang saya lihat, angkur menggunakan paku sangatlah pendek. Harusnya angkur tersebut panjang dan paku yang dijadikan angkur, harusnya menusuk hingga ke dalam. Banyak kejadian, karena angkur yang ditusukkan ke tulangan kayu tidaklah dalam, saat terjadi goyangan, paku-paku yang dijadikan angkur tercabut kembali.


5. Kebanyakan angkur dibagian bantalan kuda-kuda atap dengan tembok tidak dipasang.
Pada bagian slope yang dijadikan kuda-kuda bagian atap, harusnya juga merekat kuat dengan dinding dan tulangan. Yang saya liat di lokasi, banyak angkur tidak terpasang antara dinding tembok dengan bantalan kuda-kudanya. Hal ini sangatlah berbahaya, dikarenakan tanpa ikatan trsebut, tembok akan sangat mudak runtuh. Karena semakin tinggi bagian dari bangunan, tingkat goyangannya juga semakin tinggi.




mungkin yg gw sebutin diatas tadi yang menjadi penyebab mengapa banyak sekali rumah yang rusak berat maupun rusak total. Nah mungkin ini ada sedikit pembelajaran sedikit tentang membangun yang benar agar rumah bisa tahan gempa. Sebenarnya konsep bangunan tahan gempa bukanlah harus tetap berdiri kekar apabila ada gempabumi besar dan merusak. Konsep bangunan tahan gempabumi yaitu :
1.Bila terjadi gempa ringan (<5 SR), bangunan tidak mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural (dinding, jendela, plafond, dll) maupun komponen struktural (kolom, balok, rangka atap dan lantai).
2.Bila terjadi gempa sedang (6-7 SR), bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen non-struktural tetapi komponen struktural tetap utuh.
3.Bila terjadi gempa besar (>8 SR), bangunan boleh mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural maupun pada komponen struktural akan tetapi tersedia selang waktu bagi evakuasi penghuni bangunan tersebut untuk keluar sebelum bangunan runtuh sebagian atau seluruhnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengatasi masalah-masalah yang menjadi penyebab diatas adalah harus patuh dengan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum tentang bangunan tahan gempabumi. Semua kesalahan-kesalahan yang sudah saya sebutkan diatas, harusnya kita rubah sejak sekarang. dibawah ini mungkin ada sedikit tips agar rumah kita bisa sedikit aman dari bahaya gempabumi.

perlu adanya ikatan antara tulangan dengan pondasi, yang berbentuk angkur ataupun cakar ayam


Tidak hanya tulangan yang diberikan ikatan berupa angkur di pondasinya, tetapi sloof-nya juga diberikan


Perlu adanya sloof diatas pondasi untuk mengikat antar kolom dan juga tulangan


Pada tulangan kolom, bila perlu diberikan ikatan segitiga agar sloof dan tulangan tidak bergeser.


Angkur seharusnya mempunyai panjang yang cukup


Pada bagian sloof bagian kuda-kuda dibagian atap, kalau bisa juga diberikan ikatan segitiga pada tiap pertemuan tulangan kolom.




ok dehhh mungkin segitu aj yang bisa gw berikan kepada agan-agan...
mohon maap klo ada salah-salah masalah penyebutan istilah dalam hal konstruksi, maklum...abisnya gw bukan orang teknik sihhh...he3x (ngeles mode on)

yud dehhh...semoga bermanfaat aj dahhh....


saran :
- Pihak terkait dalam hal konstruksi bangunan, seharusnya perlu menggiatkan sosialisasi tentang cara pembangunan bangunan yang baik dan benar.
- Perlunya mempelajari dan memperhatikan tingkat kebencanaan di daerah lingkungan tempat kita tinggal masing-masing.

salam
Agung Sabtaji

reference : pedoman bangunan tahan gempa PU


promosi lagu saya sendiri...
please tolong didengerin yahh...


thread yang lain :
- Gunung Berapi di Papua
- Kembang Api 2011 di Jayapura
- Menentukan Arah Kiblat
- 10 Event Tsunami paling mematikan didunia
- Peta Tektonik Papua
- Peta Interpolasi menggunakan Arcview GIS 3.3
- bingung sama kemiringan lahan...
- Gempabumi Yapen Waropen 16 Juni 2010
- Peta Bahaya Tsunami Papua
- go to enggros
- Nabire on my lens
- Merauke on my lens
- Bovendigoel on my lens
- Bugs and Insect world
- Pulau ahe & here, kepulauan mamboor
- transportasi indonesia
- what a beautiful sky
- Ekspressi ibu dan anak
- mudik kemarin
- Surade Expedition
- Belajar Jadi Photografer Porno
- Bunga

7 komentar:

  1. pertamax gan....

    mantep om blognya,,tapi kadang masyarakat sendiri kurang sadar,,hingga hal2 seperti ini dilupain..

    lagian dengan keadaan ekonomi kaya sekarang ini org2 lebih memilih rumah yg ud jadi drpd bikin sendiri,,heuheu

    mudah2an sih tanpa harus ad bencana lagi kesadaran itu sudah terbentuk....aminnn

    ezot

    BalasHapus
  2. sippp...
    thanks ud comment ya om...

    BalasHapus
  3. tambah om, dinding pengisi juga salah satu sebab kecelakaan dalam kegagalan "building code" saat gempa.... maka harus dipasang "diagonal bar" melintang dari pondasi ke ringbalk .... tks..ref (pedoman rumah sederhana pasca gempa Aceh kerjasama RI/PU dan Negara Selandia Baru)...

    BalasHapus
  4. di ACEh aer+gempa OM...!!
    org yg jago maen surfing jg blm tntu slmt ama ntu tsunami...!!
    "PEACE OM"
    solusi_a rmh yg ky gmn yg bgs_a..??
    lgan material di aceh mahaL2 OM...!!
    NB:ane org ACEH soal_a

    BalasHapus
  5. video klip lagunya mantap,,,, bagus sekali,,

    BalasHapus