Pada pagi hari tanggal 1 Agustus 1989 pada pukul 09:18:05 WIT atau 00:18:05 UTC Distrik Kurima yang dahulu masih masuk dalam Kabupaten Jayawijaya dan akibat pemekaran, sekarang telah masuk ke wilayah administrasi Kabupaten Yahukimo telah di guncang getaran gempabumi sangat keras. Gempabumi tersebut berdasarkan taksiran skala MMI (Modified Mercalli Intensity), dampaknya hingga IX MMI di Kurima. Gempabumi tersebut di ketahui mempunyai kekuatan gempabumi 6.0 (mb) atau 5.8 (Ms) dengan lokasi pusat gempabumi di 4.51°LS-139.02°BT atau 41 km BaratLaut Sumohai, Kab.Yahukimo-Papua, dengan kedalaman gempabumi yaitu 14 km. Gempabumi tersebut mengakibatkan korban meninggal sebanyak 117 orang, 145 korban luka-luka yang terdiri dari 24 orang luka parah dan 121 orang ringan. Sedangkan kerusakkan akibat gempabumi ini terhitung 37 rumah roboh. Terhitung juga 34 ternak babi mati akibat gempabumi ini. Begitu banyaknya korban berjatuhan ini, diakibatkan gempabumi yang diikuti tanah longsor setelahnya. Tanah longsor akibat gempabumi ini telah menimbun dua perkampungan di Kurima, 285 Hektar lahan pertanian tertimbun, Tanah longsor juga memblokade sungai Baliem. Berdasarkan letak pusat gempanya, gempabumi tersebut kemungkinan disebabkan aktifnya Patahan Lajur Anjak Pegunungan Tengah yang memanjang dari Paniai hingga Oksibil, Papua. Patahan ini memiliki tipe patahan yaitu patahan naik dan memiliki slip rate 10 mm/tahun.
source : Pusat Gempabumi Regional 5 BBMKG Wilayah V Jayapura & USGS
*mohon cantumkan sumber/link tulisan ini jika ingin menyalin tulisan ini.
#Jika ingin melihat gempabumi signifikan dan merusak di Papua dan Papua Barat lainnya, silahkan masuk disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar